- Mengenal Kanker Pada Jantung
- Mengenal Lebih Dekat Gagal Jantung: Penyebab, Gejala, dan Pengelolaannya
- 5 Penyebab Serangan Jantung Mendadak
- Mengenal Aritmia (Gangguan Irama Jantung)
- Penyakit Jantung dan Stroke, Apa Kaitannya?
- Ini Dia Jenis-Jenis Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Adanya Penyakit Jantung
- DIET GARAM UNTUK PASIEN PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
- Efektifitas metode medis terbaru! Metode alternatif Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner Tanpa Opera
- Kena Serangan Jantung setelah Futsal, Ini Penyebabnya
- Ini Dia Macam-Macam Penyakit Jantung Yang Perlu Kita Ketahui!
Penyakit Jantung dan Stroke, Apa Kaitannya?
Penyakit Jantung dan Stroke, Apa Kaitannya?
Keterangan Gambar : Penyakit Jantung dan Stroke, Apa Kaitannya?
Hubungan antara stroke dan penyakit jantung erat terkait karena keduanya
memiliki faktor risiko yang serupa dan seringkali saling mempengaruhi. Berikut
beberapa poin yang menjelaskan hubungan ini:
1. Faktor
Risiko Bersama: Penyakit jantung dan stroke sering kali berkaitan
dengan faktor risiko yang sama, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes mellitus, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), dan merokok.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di
pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan dan akhirnya stroke atau
serangan jantung.
2. Atrial
Fibrilasi (Fibrilasi Atrium): Ini adalah jenis aritmia atau detak
jantung tidak teratur yang umum terjadi pada orang dengan penyakit jantung.
Atrial fibrillation meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di atrium
(bagian atas jantung), yang dapat meningkatkan risiko stroke jika bekuan darah
terlepas dan mencapai otak.
Baca Lainnya :
- Ini Dia Jenis-Jenis Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Adanya Penyakit Jantung
- DIET GARAM UNTUK PASIEN PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
- Efektifitas metode medis terbaru! Metode alternatif Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner Tanpa Opera
- Kena Serangan Jantung setelah Futsal, Ini Penyebabnya
- Ini Dia Macam-Macam Penyakit Jantung Yang Perlu Kita Ketahui!
3. Penyakit
Jantung Koroner: Jika seseorang mengalami penyakit jantung koroner, di
mana pembuluh darah yang memasok jantung dengan darah dan oksigen mengalami
penyumbatan, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, plak
aterosklerosis yang terbentuk di arteri koroner juga dapat menyebabkan bekuan
darah atau emboli yang dapat menyebabkan stroke jika mencapai otak.
4. Pemulihan
Pasca Serangan Jantung: Orang yang telah mengalami serangan jantung
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke, terutama dalam waktu-waktu
awal pemulihan saat perubahan sirkulasi dan perubahan hemodinamik (seperti
tekanan darah yang fluktuatif) dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan
darah.
5. Manajemen
Faktor Risiko Bersama: Manajemen faktor risiko seperti pengendalian
tekanan darah, pengelolaan diabetes, mengendalikan kadar kolesterol, dan
berhenti merokok merupakan strategi penting untuk mengurangi risiko terjadinya
baik stroke maupun penyakit jantung.
6. Pencegahan
Sekunder: Setelah terjadinya serangan jantung atau stroke, pengelolaan
lanjutan seperti terapi antiplatelet (misalnya aspirin), antikoagulan (untuk
fibrilasi atrium), dan intervensi pembedahan (seperti angioplasti atau
pemasangan stent) dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan demikian, penting untuk memahami hubungan erat antara penyakit
jantung dan stroke, serta mengambil langkah-langkah pencegahan dan manajemen
yang sesuai untuk mengurangi risiko terjadinya kedua kondisi tersebut.